Genap sudah satu tahun sepertinya aku tidak pernah pergi kemana-mana lagi, tepatnya selama pandemi tak kunjung berhenti melanda negeri ini. Aktivitasku setiap hari, dihabiskan di dalam kamar kostan. Setiap hari baik itu hari libur atau hari biasa, bahkan sepulang dari tempat kerja, berdiam diri sejenak untuk sekadar meluruskan badan di kosan mungkin adalah pilihan terbaik bagiku. Hari demi aku lewati dan setiap hari juga aku terus menerus mengulangnya, hingga genaplah satu tahun aku terus menjalaninya. Sampai saatnya aku merasakan betapa bosannya terus-terussan berada di kamar kos. Pandanganku setiap hari hanya itu-itu saja. Sungguh membosankan.
Ingin rasanya aku pergi meninggalkan kamar kos ini untuk mencoba suasana baru. Suasana yang lebih segar, agar aku mendapatkan kecerahan dan kesegaran lagi. Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba staycation. Mungkin dengan cara ini semua akan menjadi lebih baik lagi, terutama moodku. Mulailah aku mencari referensi tempat untuk mencoba staycation. Dan pilihanku jatuh ke sebuah hotel kapsul yang cukup unik, yaitu Bobobox.
Bobobox sendiri adalah sebuah hotel kapsul dengan tampilan unik yang kini sudah tersedia di beberapa tempat di Indonesia seperti, Bandung, Jakarta, Yoyakarta, Semarang dan juga Solo. Kenapa Bobobox ini aku bilang adalah sebuah hotel kapsul yang unik? Baru saja aku melihat bentuknya, memang beda. Selain itu di setiap Pod (panggilan untuk kamar) di Bobobox pun telah didukung dengan teknologi yang menurutku canggih. Bahkan untuk membuka pintunya pun harus menggunakan scan QR dari ponsel. Keren lah pokonya. Kalo kamu ingin tau banyak tentang Bobobox ini, mending dibaca aja reviewnya. Gass!
Lokasi Strategis
Bobobox sudah tersebar di beberapa kota di Indonesia, salah satunya di Jakarta. Di daerah Jakarta sendiri sudah terdapat beberapa cabang Bobobox, ada di Kota Tua, Pancoran, Juanda, Kebayoran Baru dan juga di Tanah Abang. Awalnya aku memilih untuk mencoba Bobobox Pods Kota Tua, tapi kayaknya kejauhan, jadi aku memilih Bobobox yang ada di Juanda.
Menurutku Bobobox Juanda ini letaknya sangat strategis banget, karena terletak di pusat kota Jakarta. Jaraknya hanya beberapa langkah saja dari pintu masuk Stasiun Juanda. Lokasinya tepat berada di sebrang jalan depan Stasiun Juanda dan pintu masuknya berada di antara Chatime dan juga FamilyMart. Untuk Boboboxnya sendiri terletak di lantai 3 Ruko Raffles Square. Adanya neon box dengan logo koala yang terpasang di pinggir jalan dan juga di atas bangunan, tentunya akan memudahkan untuk menemukan hotel kapsul unik nan keren ini.
Masuk Yuk
Di pintu masuk tempat lokasi Bobobox berada, ada sebuah kertas yang tertempel di kaca pintu sebelah kanan yang menunjukan bahwa Bobobox terletak di lantai 3. Di lantai pertama ini, mungkin kamu akan menyangka bahwa ini adalah bangunan kosong, karena di lantai dasar ini memang tidak ada apa-apa alias kosong melompong. Sepertinya sih sedang ada renovasi tapi belum beres. Dari pintu masuk, dengan terus berjalan lurus beberapa langkah saja, akan ada lift yang bisa digunakan untuk menuju lantai 3. Atau jika kamu sedang malas untuk naik lift dan ingin sedikit berolahraga, kamu bisa menggunakan tangga yang berada di sebelah kiri lift. Lift yang tersedia di sini menurutku cukup kecil, bisa lah kayaknya untuk 3-4 orang.
Ketika pintu lift terbuka, pandanganku langsung dihadapkan dengan sebuah gambar Koala bertuliskan "Bobobox" yang menyala. Berarti itu tandanya sudah sampai di depan ruang resepsionis. Selanjutnya aku masuk untuk melakukan check-in terlebih dahulu.
"selamat sore kak, selamat datang di Bobobox Pods Juanda. Ada yang bisa saya bantu"
"mau check in, mbak"
"baik, atas nama siapa?"
aku lantas menyebutkan namaku. Sebelumnya aku sudah melakukan booking secara online melalui Aplikasi Bobobox. Di sini kamu akan ditanya apakah sebelumnya sudah pernah menginap di sini atau belum? Hal itu bertujuan agar si mbak ini tidak perlu menjelaskan kembali fitur stay yang terdapat di Aplikasi. Karena aku baru pertama kali ke sini, maka si mbaknya menjelaskan sedikit tentang fitur apa saja yang bisa dikontrol dari aplikasi ketika aku berada di Pod nanti.
Di ruangan ini, terdapat 4 kursi dan juga 2 meja. Tepat di sebelah kanannya, ada sebuah mesin kopi. Kamu bisa pesan kopi di sini. Setelah selesai check in dan juga menjelaskan tentang fitur stay yang ada di aplikasi Bobobox, selanjutnya aku diberi kunci sesuai dengan nomor Pod yang aku dapatkan. Kunci ini digunakan untuk membuka loker. Jadi sebelum memasuki area Pods, kita akan diminta untuk melepas alas kaki yang kita gunakan, diganti dengan sandal hotel berwarna hitam dengan logo koala yang tidak lain adalah logo dari Bobobox sendiri. Di dalam loker terdapat 2 sandal hotel, tapi aku ambil satu aja, karena aku hanya sendiri. Tujuannya adalah area pod agar selalu tetap bersih. Kalo misalkan mau keluar hotel, alas kaki pun ditukar kembali. Masa iya jalan-jalan keluar mau pakai sandal hotel wkwk
Area Pods
Pandangan pertama saat masuk ke area Pods adalah aku seperti masuk ke labirin, karena di sini kamarnya banyak banget. dan juga desain rute nya dibuat seperti labirin. Tapi jangan dibikin pusing, seketika aku pun langsung tau harus bagaimana untuk sampai dengan cepat ke Pod ku. Caranya dengan melihat petunjuk yang ada di lantai. Di situ ada petunjuk untuk menuju kamar yang ditunjukkan dengan angka atau nomor kamar. Aku mendapatkan Pod nomor 19 dengan tipe sky. Selanjutnya aku hanya perlu mengikuti petunjuk tersebut. Suasana di sini hening banget, damai, gak salah sih aku pergi ke sini.
Buka kunci dengan QR
Tak butuh waktu lama untuk sampai di Pod yang aku pesan. Aplikasi ku buka lalu scan kode QR untuk membuka pintu. Setelah di scan akan ada bunyi "krek" tanda bahwa kunci telah terbuka. Untuk scan baiknya sekali saja, jangan sampai dua kali nanti akan terkunci lagi pintunya. Menurutku pintunya agak berat untuk dibuka jadi setelah di scan QR, pintu harus didorong agak kuat ke dalam untuk membukanya.
Kamar Tidur
Saat baru masuk ke Pod, aku langsung dihadapkan dengan sebuah cermin yang terpasang di dinding. Tepat di bawahnya ada juga meja yang bisa digunakan untuk menyimpan barang bawaan. Di sini sudah tersedia satu botol air mineral ukuran 330 ml, pasta gigi dan juga sikat gigi, dan juga 1 handuk berwarna putih yang digulung dan di simpan di atas meja. Selain itu, ada satu tempat sampah juga yang berwana putih di bagian bawah.
Kesan pertama yang aku rasakan ketika masuk ke Pod adalah simpel tapi keren banget. Karena aku memesan tipe sky, jadi untuk menuju tempat tidur aku harus naik dulu ke atas. Untuk tempat tidurnya biasa saja, sama seperti kebanyakan, hanya ada kasur kapasitas satu orang, satu bantal dan juga selimut yang semuanya serba putih. Bahkan warna ruangannya juga semua putih yang makin membuat kamar terlihat sangat bersih.
Dilarang Makan di Dalam Pod
Fyi, untuk kamu yang ingin mencoba menginap di Bobobox, di dalam Pod ini kita tidak diperbolehkan untuk makan ya. Di sini ada ruangan khusus untuk makan yang bisa dilakukan di Communal Space. Karena tempat yang hanya bisa digunakan untuk rebahan saja, mungkin aturan ini dibuat agar Pod tetap bersih dan terjaga. So, ikuti saja peraturannya ya karena jika ada yang ketahuan makan di dalam Pod maka akan dikenakan sanksi.
Tepat di bagian atap, masih di depan cermin ada juga pengatur ac yang bisa datur dengan cara diputar. Ada juga pentilasi udara dan juga pendeteksi asap. Di dalam Pod dilarang untuk merokok. Selian itu di dalam Pod juga terdapat beberapa gantungan yang dipasang di dinding, bisa digunakan untuk menggantungkan pakaian.
Sekarang kita coba naik ke atas kasur. Untuk aku yang memesan kamar dengan tipe sky akan sedikit susah untuk menuju tempat tidur karena harus naik dulu. Kamu bisa menggunakan meja yang ada di bawah untuk dijadikan pijakan saat naik dan turun dari tempat tidur. Kasur dan bantalnya cukup enak, empuk ya. Selain itu selimutnya juga cukup tebal. Di dalam Pod ini suhunya cukup dingin padahal aku sudah mengecilkan ac ke hampir yang terkecil.
Atur Warna Lampu Sesuai Mood
Di sebelah kiri terdapat sebuah jendela berbentuk persegi dan juga tirai yang bisa dinaikkan untuk membukanya. Yang paling asik dari Pod di Bobobox ini adalah kita bisa mengatur sendiri warna lampu sesuai dengan mood kita. Untuk mengaturnya bisa menggunakan panel kontrol touch screen yang ada di samping jendela. Tidak hanya itu saja, panel ini juga bisa digunakan sebagai tombol untuk membuka kunci pintu. Di Panel yang berbentuk persegi seperti ponsel ini, ada beberapa fitur lainnya juga. Menampilkan waktu, bisa juga terhubung ke Bluetooth yang ada di hp. Karena di atasnya ada dua buah speaker yang terpasang di dinding, jadi kamu bisa memutar lagu dari hp dan menghubungkan ke bluetooth yang ada di Pod.
Saat masih diluar sebelum masuk ke Pod, aku beberapa kali mendengar suara burung dan juga air terjun. Ternyata suara tersebut berasal dari dalam Pod yang aku lewati. Karena di sini aku juga bisa memutar salah satunya. Di dalam Panel kontrol ini juga terdapat dua musik yang bisa kamu pilih untuk membuat suasana Pod jadi lebih nyaman. Ada suara burung dan juga Air, tenang banget dengernya. Volumenya juga bisa diatur dari sini. Enak banget kalo di play pas mau tidur, jadi berasa lagi ada di alam bebas aja.
Untuk kamu yang ingin sambil ngerjain tugas atau nulis konten blog di dalam Pod, kmau tidak perlu khawatir kalo batre laptonya low. Di sini tersedia dua colokan yang bisa kamu guankan. Yang penting jangan lupa untuk membawa chargernya sendiri.
Untuk mengatur lampu dan buka kunci, bisa juga dilakukan melalui aplikasi Bobobox. Di bagian kamar sudah, sekarang saatnya untuk mencoba melihat apa aja yang ada di area Pods Bobobox. Jangan lupa untuk selalu membawa hp saat keluar Pod, karena nanti buka kuncinya kan harus menggunakan scan QR yang ada di Aplikasi.
Setelah mengetahui apa saja yang ada di dalam kamar, aku mencoba untuk berjalan-jalan keluar untuk mengetahui ada apalagi sih di Bobobox Juanda ini. Ternyata Pod di sini jumlahnya cukup banyak. Awalnya aku jugta sempat bingung saat ingin menuju ke kamar mandi. Oh iya, di Bobobox ini, di dalam kamar tidak ada toilet ya, jadi toilet dan kamar mandinya digunakan bersama di tempat terpisah. Setelah mencoba untuk terus berjalan lurus sehabis belok kiri dari arah Podku, aku melihat sebuah gambar yang menunjukan kamar mandi, mushola dan juga Communal Space. Pertama-tama, aku langsung mengunjungi kamar mandi dulu karena sedari tadi sebenarnya aku sudah gak tahan pengen buang air kecil.
Kamar Mandi
Kamar mandi tetap dipisah antara pria dan wanita. Di bagian depan pintu masuk, sudah bisa dilihat dari petunjuk yang tertera bahwa untuk masuk ke kamar mandi pria ada di sebelah kiri dan untuk wanita di kanan. Pintu masuk dibuat saling berhadapan dengan jarak sekitar 1,5 meter saja. Di bagian depan juga terdapat sebuah rak berwarna putih yang bisa digunakan untuk menyimpan alas kaki.
Untuk masuk ke kamar mandi, aku tidak perlu scan QR lagi, karena ini pintu biasa gak seperti yang di Pod. Kata pertama yang aku ungkapkan ketika masuk ke kamar mandi pria ini adalah kamar mandinya bersih sekali dan juga wangi. Jadi meskipun dipakai secara bersama-sama, tapi kamar mandi ini tetap terjaga kebersihannya.
Di kamar mandi ini terdapat beberapa wastafel dan juga cermin, lalu tepat di belakangnya ada juga 2 urinoir. Sabun cuci tangan pun sudah tersedia di dalam botol di area wastafel. Ada hair dryer dan juga pengering tangan di kiri dan kanan wastafel, keduanya dipisah.
Masuk ke bagian dalamnya lagi, terlihat toilet dan juga tempat untuk mandi dibuat terpisah. Setiap pintu dari kamar mandi dan juga toilet ini terbuat dari kaca yang dilapisi sticker buram. Toilet terletak di sebelah kiri dan di kanan adalah kamar mandinya. Di dalam kamar mandi terdapat dua ruangan yang bisa disekat oleh tirai. Yang satu untuk mandi dan yang satu lagi untuk ganti baju. Selain itu, ada juga gantungan baju yang di bagian atasnya bisa digunakan untuk menyimpan barang seperti hp agar tidak basah.Di sini tidak ada bathtub, hanya ada shower serta sabun dan shampo yang sudah tersedia. Untuk air nya sendiri bisa dipilih mau dingin atau panas, tinggal atur saja.
Mushola
Dengan berjalan beberapa langkah saja dari pintu kamar mandi, di bagian kiri ada sebuah mushola kecil yang bisa digunakan untuk melaksanakan ibadah. Musholanya bersih sekali. Di depannya ada tempat untuk wudhu dan juga rak untuk menyimpan alas kaki. namun di Mushola yang ada di Bobobox ini tidak ada peralatan salat, jadi harus bawa sendiri.
Communal Space
Di bagian ujung, setelah melewati mushola ada tempat untuk bersantai yang disebut dengan communal space. Tidak hanya untuk bersantai saja, di tempat ini kamu juga bisa gunakan untuk produktif, contohnya menulis. Di dinding ruangan ini terdapat mural yang membuat tampilan menjadi lebih bagus. Di sini terdapat banyak meja dan juga dua kursi di setiap mejanya. Tempat ini bisa kamu gunakan untuk bertemu dengan teman yang bertamu ke Bobobox.
Selain AC, di tempat ini pun memiliki fasilitas lain yang bisa kamu gunakan, seperti pemanas air dan juga microwave untuk memanaskan makanan. Tersedia juga wastafel untuk mencuci gelas atau piring yang digunakan. Dijadikan tempat foto pun menurutku tempat ini oke-oke aja. Bermodal mural di dinding dan juga kursi, bisa lah kayaknya dapet satu foto yang bagus hehe.Kesimpulan
Dengan harga yang aman di saku, yaitu sekitar 100rb per malam, menurutku Bobobox ini bisa dijadikan salah satu list staycation untuk kamu. Lokasinya yang strategis juga membuat menginap di Bobobox jadi lebih mudah. Selain itu, meskipun di Bobobox ini tidak boleh makan di dalam Pod, tapi di luar tepatnya di area Stasiunn Juanda ini banyak sekali yang jual street food. Jadi gak ada salahnya untuk mecoba menginap di sini.
Info Hotel
Bobobox Juanda yang kemarin aku kunjungi, terletak di tenagh pusat kota Jakarta. Aksesnya pun sangat mudah untuk bisa sampai di sini. Untuk kamu yang tinggal di daerah Jakarta dan sekitarnya, kamu bisa menggunakan berbagai macam mode transportasi untuk bisa ke Bobobox Juanda. Mulai dari Kereta Commuter Line, atau juga bisa menggunakan transportasi daring seperti Go-Jek.
Bobobox Juanda terletak di sebrang jalan pintu masuk Stasiun Juanda, tepat berada di tengah diantara Chatime dan juga FamilyMart. Bobobox sendiri terletak di Lantai 3. Kamu bisa menggunakan lift atau tangga untuk sampai di atas.
Udah dulu ya, sampai jumpa lagi di postingan selanjutnya.
10 comments
Kalo lihat dari gambar-gambarnya Dede dalemnya Bobobox ini bersih banget. Daya tampungnya juga banyak, tapi sepertinya pas kamu ke sana lagi sepi ya.
Pod ini semacam ruang satu kamar gitu nggak sih? Semacam kapsul kan ya? Privacy terjaga dong ya. Kalo butuh ketemu orang, bisa main ke common room gitu yak/
Bersih banget. Dan ini memang seperti kamar gitu. Untuk privasi sepertinya kurang aman, soalnya suara dari dalam pod masih bisa terdengar dari luar meskipun samar
btw, ternyata di pod ga boleh makan ya termasuk bawa cemilan
penginapan berbentuk kapsul seperti ini ngingetin aku sama kamarnya doraemon hehehe
dan lampunya bisa diganti ganti lagi ya...lucu juga konsepnya :)