Alun-alun Suryakencana, Gunung Gede |
Ketika habis bepergian meninggalkan rumah, khusunya bepergian ke luar kota, saat pulang lagi ke rumah kita akan membawakan oleh-oleh khas daerah yang dikunjungi. Biasanya kebanyakan oleh-oleh khas suatu daerah itu berupa kerajinan tangan tapi kebanyakan beruapa makanan. Mulai dari makanan manis hingga pedas biasanya dijadikan oleh-oleh untuk orang yang sudah menunggu di rumah. Bagaimana jika oleh-oleh yang kita bawa memiliki rasa pahit, apakah orang rumah, teman, saudara dan juga tetangga akan suka?
Sebelum aku melanjutkan perjalanan dari Cianjur menuju Kota Bekasi, ketika hendak kembali ke temapat kos setelah satu minggu menghabiskan waktu cuti, aku mampir dulu ke tempat tinggal seorang teman di daerah Nagrak, Cianjur. Namaya Sera. Kebetulah waktu itu, dia menitipiku satu barang yang aku bawa dari rumah. Rumah kami kebetulan berdekatan di kampung. Sore hari, beberapa saat lagi menuju waktu Magrib, aku baru sampai di rumah temanku. Perjalanan dari kampung halamanku menuju Cianjur Kota kurang lebih menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Seperti naik gunung turun gunung pokoknya rute menuju rumahku. Melewati perkebunan teh yang sejuk, jalanan yang berkelok-kelok, ya begitulah jalan menuju kampung halamanku, jauh banget dari pusat kota. Tapi adem
Sesampainya di rumah temanku, niatnya aku hanya mampir untuk memberikan titipan barang yang dia titipkan saja. Ternyata saat sampai di rumah teman, ada teman dekatku, sekaligus teman yang pertama kali mengajakku naik gunung, Rumadi namanya. Dia mengajakku untuk mampir dan beristirahat sejenak di rumahnya. Karena ajakan dari temanku ini, aku yang asalnya mau langsung berangkat menuju Bekasi, jadi istirahat dulu sekaligus kumpul dulu dengan kawan yang sudah lama tidak bertemu. Selain Rumadi, di sana juga ada Rege teman sekolah dulu yang sudah lama tidak berjumpa juga. Kami yang sudah lama tidak bertemu, akhirnya secara tidak sengaja dipertemukan juga di sini.
Kami bertiga ngobrol ke sana kemari sampai saya lupa waktu. Harusnya jangan berlama-lama di sini, eh malah keasyikan ngobrol. Mau lanjut berangkat hari sudah gelap dan akupun sebenarnya kurang enak jika melakukan perjalanan malam hari. Temanku pun menyarankan untuk bermalam saja di rumahnya, sekalian nonton MU katanya nanti malam. Ya sudah, aku istirahat di sini dulu dan besok pagi berangkat lagi. Emang nih bener-bener dia kalau sudah dalam urusan hasut menghasut paling bisa dari dulu juga. Tapi untuk urusan nonton MU, aku gak ikut karena besoknya harus berangkat jadi tidak mungkin untuk begadang.
Di sela-sela perbincangan kami yang saat itu membahas tentang kapan naik gunung lagi, di campur dengan cerita pengalaman mistis Rumadi di Gunung Gede beberapa bulan lalu bersama dengan kawan-kawannya, aku diajak untuk mengunjungi salah satu kedai kopi di Cianjur. Berdiri sejak tahun 2018. Nama kedai kopi ini sebenarnya sudah tidak asing lagi bagiku. Sudah beberapa kali aku mencoba berbagai jenis kopi yang dijual di kedai kopi ini. Meskipun begitu, aku sama sekali belum pernah berkunjung langsung ke kedai kopinya. Aku pun tidak bisa menolak ajakan temanku ini yang kekeh mengajakku untuk ikut. Berangkatlah kami bertiga menuju kedai kopi yang terletak di daerah Limbangansari, Cianjur.
Kedai kopi ini tidak hanya menjual bermacam-macam minuman berjenis kopi. Kedai kopi ini juga memproduksi kopinya sendiri. Namanya Kopi Dulur Cianjur. Adalah sebuah merek dagang yang digunakan untuk memasarkan dan menyebarluaskan kopi asli Cianjur. Nama kedai ini memiliki unsur bahasa sunda di namanya. Nama "Dulur" ini dalam bahasa sunda bisa diartikan sebagai "Saudara". Jadi kalau di bahasa Indonesiakan, Kopi Dulur adalah Kopi Saudara. Meskipun aku tidak tahu persis filosofi sebenarnya dari nama Kopi Dulur milik Addi Setiadi ini.
Sejauh ini, Kopi Dulur memproduksi kopi berjenis robusta dan juga arabika, tentunya dengan beberapa macam proses pengolahannya. Menurut informasi yang dikutip di kopifirst.com, Kopi Dulur Cianjur masih dominan memproduksi kopi berjenis Robusta daripada Arabika. Hal ini disebabkan karena 75% masyarakat Cianjur dan Indonesia cita rasanya masih ke robusta.
Apa aja sih yang tersedia di Kopi Dulur Cianjur?
Di sini tersedia berbagai produk kopi yang bisa dijadikan pilihan untuk menikmati kopi.
- Biji KopiYang pertama, di sini tersedia biji kopi yang masih segar pastinya. Seperti yang telah disebutkan di atas, Kopi Dulur menjual dua jenis biji kopi, Arabika dan juga Robusta. Ukurannya bervarisi, mulai dari 100g sampai dengan 250g. Harganya kisaran Rp. 35.000 - Rp. 100.000, tergantung jenis kopi dan beratnya. Kedua kopi ini dikemas menggunakan kemasan yang sudah terdapat zippernya. Jadi kualitas kopi tetap terjaga kesegarannya.
- Kopi BubukTidak berbeda jauh dari biji kopi, selain menjual kopi dalam bentuk biji atau bean, Kopi Dulur juga menjual kopi yang sudah di grind. Kamu bisa menyesuaikan berapa ukuran gilingan yang kamu inginkan ketika hendak membeli kopi di Kopi Dulur. Mulai dari gilingan halus, medium dan juga kasar bisa disesuaikan. Biasanya ini akan ditanyakan oleh penjual saat kamu hendak membeli kopi bubuk. Untuk harganya tetap sama dengan membeli kopi bijian.
- Kopi BotolanTidak hanya single origin saja, Kopi Dulur juga menjual kopi dalam bentuk botol. Ada Cold Brew, Es Kopi Susu, Es Kopi 1 Liter dan juga Cold White.
Cold Brew Menurutku, bentuk dari botol yang digunakan untuk Cold Brew dari Kopi Dulur ini memiliki keunikan, dimana botol kopi dibuat dari bahan kaca yang membuat Cold Brew ini memiliki bentuk botol kaca gepeng dan terlihat seperti minuman. "Eh, kan emang beneran minuman ya. Gimana sih?". Cold Brew ini terdiri dari kopi arabika yang di fermentasi selama 24 jam dan juga dimasukkan di dalam mesin pendingin selama 8 jam. Minuman kopi ini cocok banget dinikmati saat panas-panas di siang hari. Harganya hanya Rp. 35.000/botol. Karena terbuat dari arabika murni, rasanya pun ad asam-asamnya gitu. Enak pokoknya. Aku pernah membawa Cold Brew ini saat mendaki Gunung Gede Pangrango. Nikmat banget saat diminum bersama di Gunung.Es kopi susu adalah campuran antara kopi dan juga susu. Cocok untuk kamu yang tidak suka dengan Cold Brew yang 100% terbuat dari biji arabika tanpa campuran apapun. Es kopi susu ini terdiri dari dua jenis ukuran. Ada yang berukuran biasa dan juga ada yang berukuran 1 liter. - Kopi SachetVarian produk selanjutnya dari Kopi Dulur adalah kopi sachet. Terdapat dua varian kopi sachet yang dijual di Kopi Dulur. Pertama kopi sachet biasa, memiliki bentuk dan ukuran seperti kopi sachet kebanyakan. Yang kedua kopi sachet drip bag. Entah masuk ke kategori kopi sachet atau bukan sebenarnya item ini, tapi aku menuliskannya di bagian kopi sachet saja karena bentuknya yang sama, sachet-an.
Dulur Sachet + Gula Aren Kopi sachet yang pertama adalah kopi tubruk yang diberi nama "Dulur Sachet". Kopi ini diikemas bukan menggukan bahan baku plastik, terdiri dari 10pcs kopi dalam satu kemasan. Kemasannya itu terbuat dari bahan seperti kertas gitu deh, aku kurang tau nama bahan kertasnya apa. Di setiap sachet, terdapat gula aren yang dikemas teripsah. Untuk kamu yang tidak suka dengan kopi pahit atau ingin menambah sedikit rasa manis di kopi, kamu bisa menambahkan gula aren ini ke dalam kopi. Gula aren ini dipilih agar cita rasa kopi tidak berubah saat menyeduh kopi dengan tambahan pemanis. Harganya pun sangat terjangkau, hanya Rp. 25.000/pack (10 pcs). Jika kamu ingin membeli 10 pack (100 pcs), maka kamu akan mendapatkan harga Rp. 150.000. Lebih murah kan jika beli banyak.Yang kedua ada Drip bag Coffee dari Kopi Dulur, ini adalah varian produk kopi sachet yang tersedia di sini. Berbeda dengan Dulur Sachet, seperti namanya Drip Bag Coffee ini sudah memiliki dripper kopi yang akan membuat seduahn kopi bebas dari ampasnya. Cukup dengan pasang drip bag kopi ini di gelas, kamu sudah bisa menikmati secangkir kopi dengan bebas ampas. Drip bag coffee ini memiliki beberapa varian proses kopi. Terbuat dari 100% kopi arabika dengan wahsed dan juga natural proses.Kedua jenis kopi sachet ini sangat cocok dinikmati dimana pun dan kapan pun. Dengan kemasan yang praktis, kamu bisa membawa kopi sachet ini ke mana saja bahkan saat bepertgian atau travelling.
https://www.instagram.com/kopidulurcianjur/ |
Saat datang ke kedai, berkat temanku yang sudah kenal owner Kopi Dulur, Kang Addi, kami bertiga langsung disuguhi Cold Brew. Kami berempat ngopi bersama sambil ngobrol ke sana ke sini. Orangnya ramah dan juga enak aja ngobrol sama beliau. Nampaknya dia senang sharing orangnya. Dia menceritakan pengamalannya selama membangun Kopi Dulur.
15 comments
Saya kan penyuka kopi
Jadi penasaran dengan kenikmatannya
Kopi sedulur Cianjur
Saya pikir cerita mistisnya bakal diperjelas lagi tentang apa gitu. Haha.
Sayangnya saya udah tiga tahunan enggak minum kopi lagi. Cuma sebatas teh dan susu. Jadi kayaknya kalau suatu hari ke sana enggak akan mampir beli oleh-oleh kopi. Kecuali ada teman yang penikmat kopi, mungkin bakal saya kasih tau.
Si Dian kalau enggak salah kan di Cianjur juga tuh.
Aduh cerita mistisnya kalo diceritain bakal panjang banget tulisannya, biar temenku aja nanti yang nulis wkwk
Iya sama Dian orang Cianjur juga, hanya beda kecamatan. Lebih jauh lagi dari tempat tinggalku. Bisa satu jam kayaknya.
Jujur, saya bukan penikmat kopi-kopian macam ini. Pernah nyoba, dulu kapok karena rasanya pahit banget. Maklum, hanya konsumen kopi praktis sachet'an yang tinggal sesduh kayak di iklan tv-tv itu. Hahaha.
Kalau di Jawa, nyebutnya SEDULUR. Bukan DULUR doang. Tapi ya, artinya sama-sama saudara juga.
Aku juga dulu pas pertama kali aneh dan pahit banget minum kopi seperti ini. Tapi enak juga ternyata kali udah terbiasa. Budget buat beli kopi sachet yang biasa aku beli, sekarang diganti ke kopi seperti ini. Ya sambil belajar nyeduh kopi sendiri di kosan hehe
berasa kayak minuman yang atos
heehe
Kalo bisa sih hebat, berarti kopinya enak :v.
saya sih bukan pecinta kopi, jadi ya kalau bener2 murni kopi kurang suka,, sukanya kalau udah dicampur2 haha.. bahkan membedakan robusta dan arabika aja gak ngerti wkwk...
bagus juga botol cold brewnya,, kaya botol bir :D
Ya kan aneh botolnya? Haha
Saya mau cari di marketplace ah, siapa tahu bisa menemukannya