Banyak orang-orang bilang bahwa
di Cianjur selatan adalah tempatnya 1001 curug. Julukan tersebut diberikan
bukan tanpa alasan, mengingat di Cianjur Selatan memang banyak sekali curug
atau air terjun indah yang harus dikunjungi. Ada beberapa Curug yang namanya sudah naik daun di sosial media seperti, Curug Citambur, Curug Ngebul, Curug Ciastana, Curug Cikondang dan masih banyak lagi. Salah satu dari yang banyak itu adalah Curug Luhur.
Terletak di perbatasan antara Desa Sukajadi dan Desa Batulawang, Kec. Cibinong
Kab. Cianjur. Curug Luhur mulai banyak dikenal di media sosial sekitar tahun
2016. Karena keindahannya, Curug ini menjadi trending referensi berlibur saat
weekend ataupun weekday. Ya, berkat teknologi semakin canggih, maka di era
modern ini mudah sekali untuk tersebarnya sebuah berita yang sedang hangat
diperbincangkan. Salah satunya adalah Curug Luhur ini.
Banyak wisatawan lokal
maupun luar daerah Cibinong yang berkunjung ke sini. Bahkan ada juga yang dari
luar kota, dari Bandung contohnya. Ada yang berkunjung karena memang hobi
travelling bahkan ada juga yang berkunjung karena hobi fotografi. Curug luhur
memang spot bagus untuk pecinta fotografi lanscape. Kita bisa mengabadikan keindahan Curug Luhur ini dengan kamera menggunakan mode slow speed agar hasil fotonya lebih estetis.
Saya sendiri sebenarnya sudah
mengetahui keberadaan curug ini beberapa tahun kebelakang sebelum Curug ini
menjadi terkenal. Hanya saja waktu itu belum tahu jika curug ini adalah Curug
Luhur, namanya. Kala itu saya bersama teman-teman dari Pondok Pesanren
At-Thoriqul Huda sedang melaukan kegiatan tafakur alam di daerah dekat Curug
Luhur tahun 2013. Curug ini terlihat indah dari kejauhan. Apalagi dari dekat.
Sayang sekali waktu itu belum sempat melihat dari dekat. Sejauh ini tepatnya
setelah tempat ini menjadi booming di kalangan masyarakat, saya sudah 3 kali
mengunjugi Curug ini karena jarak dari rumah ke Curug tidak begitu jauh.
Sampai saat tulisan ini dibuat, Juni 2019, belum ada pengelolaan
resmi dari pemerintahan setempat, jadi bisa dibilang untuk memasuki wisata ini
masih gratis tanpa dipungut biaya apapun. Soalnya sudah 3 kali ke sini saya
belum pernah bayar dan belum pernah ada yang minta bayar juga. Mungkin jika kalian membaca postingan ini beberapa bulan kedepan bisa jadi sudah ada pengelolaan dari pemerintahan setempat, jadi bisa jadi akan dikenakan tarif.
Bagi teman-teman
yang ingin mengunjungi tempat ini khususnya yang dari luar kota, seperti
Bandung atau Jakarta bisa menggunakan jalur menuju Sindang Barang atau Cidaun
jika dari Cianjur Kota.
Jarak tempuh dari Cianjur Kota
jika menggunakan kendaraan roda dua yaitu sepeda motor, bisa ditempuh dengan
waktu sekitar 3-4 jam. Bisa juga menggunakan
kendaraan umum jurusan Sindang Barang, Cidaun ataupun Ciogong. Jalanan yang
berliku akan menjadi jalur yang akan dilewati ketika hendak menuju lokasi. Jajaran
perkebunan teh yang hijau nan menyejukkan mata pun akan dilewati. Untuk bisa
sampai di lokasi, kita harus melewati beberapa kecamatan seperti, Campaka,
Sukanagara, Pagelaran, Tanggeung hingga akhirnya akan sampai di kecamatan
Cibinong. Dari Polsek Cibinong atau dari kantor kecamatan Cibinong, jarak yang
harus ditempuh sekitar setengah jam. Dari situ tujuan ke jembatan Ciparaja
saja, karena dari jembatan Ciparaja ke lokasi sudah dekat. Jika menggunakan
kendaraan umum, minta ke sopir untuk berhenti di jembatan Ciparaja, Desa
Batulawang, Kec. Cibinong Kab. Cianjur, pasti sang sopir sudah tahu. Dari situ
sudah mulai dekat meuju Curug Luhur. Hanya perlu berjalan menyusuri sungai
sekitar 15 menit kita bakal sampai di Curug luhur. Atau jika sudah sampai di
Jembatan Ciparaja kita bisa bertanya kepada warga setempat ke mana arah menuju
Curug Luhur, maka warga yang ramah di sana akan menunjukan jalannya. Untuk parkir
motor bisa dititipkan di rumah warga yang dekat dengan jalur menuju Curug. Ada juga
warga yang menerima jasa penitipan motor. Biasanya dengan harga Rp.
5.000/motor. Kalau untuk kendaraan mobil belum ada parkiran yang khusus. Paling
bisa diparkir di piggir jalan di warung-warung sekitar Jembatan. Dari situ kita
hanya perlu berjalan menyusuri sungai. Enaknya sekarang sudah ada jalur khusus
untuk wisataan yang ingin berkunjung ke Curug Luhur. Kita bisa mengikuti jalur
tersebut. Jika berangkat sendiri tanpa guide, jangan malu untuk bertanya kepada
warga setempat. Orang-orang di sana baik-baik, ramah kepada pendatang. Jangan takut
untuk bertanya. Tidak usah terburu-buru, santai saja berjalannya sembari
menikmati kesejukkan alam Cianjur selatan. Hati-hati saat berjalan menyususri
sungai karena banyak lumut yang menempel di batu di pinggir sungai. Kalau
terinjak licin dan mungkin akan tergelincir jatuh. Tetap berhati-hati saja.
![]() |
ketika musim kemarau |
Setelah sekitar 15 menit
berjalan akan nampaklah keindahan dari Curug Luhur. Gak bakal nyesel asli kalau
sudah ke sini. Rasa capek pun hilang seketika ketika menyaksikan keindahan air
terjun fenomenal ini. oh iya, sebagai tips saja, Jika ingin berkunjung ke sini
lebih baik jangan saat musim kemarau karena debit air sungai akan sedikit,
menyebabkan kurang indah kalau lagi musim kemarau. Jangan juga ketika musim
hujan karena berbahaya. Debit air otomatis akan meningkat meluap. Baiknya sih
setelah musim hujan sebelum kemarau, pas lagi cakep-cakepnya. Bulan April adalah waktu yang tepat menurut saya jika ingin berkunjung ke sini. Dan yang paling penting harus selalu menjaga kelestarian alam ini salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.
Happy Travelling. Let’s
Explore!
Post a Comment