Lambat laun perkembangan teknologi di bumi
selalu bertumbuh dari hari ke hari. Contohnya dari kamera saja, puluhan tahun
kebelakang hanya ada kamera analog dengan roll film yang bisa digunakan untuk
mengabadikan momen. Tidak ada yang namanya kamera digital seperti sekarang ini.
Semua prosesnya dilakukan secara manual, mulai dari pengaturan kamera sampai
dengan fokus. Bahkan, untuk bisa menikmati hasil foto yang diabadikan dengan
kamera analog ini, harus melewati beberapa tahapan yang tidak sedikit untuk
bisa menikmati hasil fotonya. Setelah roll film habis, maka roll film tersebut
harus dibawa ke tempat cetak khusus film atau ke lab yang menyediakan jasa
cetak foto. Setelah melewati proses tersebut baru kita bisa menikmati hasilnya.
Tapi jangan berkecil hati jika pada akhirnya hasil foto yang didapat tidak
sesuai dengan yang diharapkan, misalnya dengan roll film yang terbakar karena
terkena paparan cahaya.
Di kehidupan yang sekarang ini, mungkin
sudah jarang yang menyediakan jasa untuk cuci film seperti ini. Sekarang
kebanyakan orang sudah beralih menggunakan kamera digital yang lebih praktis.
Untuk bisa menikmati hasilnya pun bisa langsung dilihat tidak perlu dibawa ke
lab dulu, di cuci. Selain itu, sekarang tidak hanya kamera saja yang bisa
merekam gambar, dari ponsel pintar pun sekarang sudah memiliki fitur kamera
yang mumpuni.
Dibalik maraknya adu kecanggihan di bidang
kamera digital, ternyata masih banyak orang yang tetap menggunakan kamera
analog seperti pada beberapa dekade lalu. Meskipun kamera analog dibilang sudah
tidak efisien lagi digunakan untuk motret pada era sekarang, karena prosesnya
yang panjang. Untuk sebagian orang yang benar-benar masih menyukai kamera
analog ini, mereka lebih memilih kamera ini karena meskipun kamera analog
adalah kamera jadul, tapi efek yang dihasilkan dari kamera ini sangat bagus.
Dengan tampilan filter yang bernuansa vintage, membuat siapapun yang melihat
hasil fotonya akan serasa bernostalgia ke jaman di mana kamera analog masih
berjaya. Kamera analog ini cocok untuk kamu yang suka fotografi dan mencintai
proses terciptanya sebuah foto. Sekarang banyak yang menggunakan kamera analog untuk street fotografi.
Saya akui memang, kamera analog ini
memiliki hasil yang bagus dari jepretan originalnya tanpa editing terlebih
dahulu pastinya. Ada efek vintagenya dan ada tanggal diambilnya foto yang
membuat hasilnya lebih menarik. Untuk bisa kembali mengggunakan kamera ini,
tentunya perlu ada biaya yang harus dikeluarkan,
yang tentunya pasti tidak sedikit. Mulai dari harga kamera, roll film dan belum
nanti biaya cetaknya.
Bagi kamu yang ingin bisa bernostalgia
kembali ke beberapa dekade yang lalu dengan mengggunakan kamera analog, di sini
saya akan merekomendasikan sebuah aplikasi kamera analog yang hasilnya mirip
dengan kamera analog asli. Sebuah aplikasi yang telah di gunakan lebih dari
lima ratus ribu pengguna ini bisa menjadi alternatif kalian untuk bernostalgia.
FIMO Analog Camera
Sebuah aplikasi kamera analog yang memiliki
hasil tidak jauh beda dari kamera analog asli. Penggunaanya pun sangat mudah.
Dengan tools yang sederhana, aplikasi ini benar-benar memikat hati siapapun
yang ingin mengggunakan ponsel pintar sebagai kamera analognya. Saya sudah
mencoba beberapa aplikasi kamera analog lainnya yang tersedia di Playstore,
tapi aplikasi ini adalah yang terbaik menurut saya. Aplikasi Fimo ini adalah
aplikasi yang hampir mirip dengan kamera analog asli, mulai dari tampilan,
fitur serta filter yang terdapat di berbagai roll film yang tersedia. Fimo
Analog Camera adalah sebuah aplikasi yang sederhana tampilannya, tapi hasilnya
bisa dibilang tidak biasa-biasa saja. Bisa dijadikan alternatif untuk kamu yang
biasa motret dengan kamera analog tapi masih belum memiliki stok roll film
baru, aplikasi ini bisa jadi solusi. Jika dibandingkan dengan aplikasi sejenis
lainnya, aplikasi ini adalah yang paling memikat untuk saya, meskipun di bagian
filter tidak memiliki banyak filter seperti di aplikasi kamera analog lainnya.
Oke, langsung saja kita bongkar isinya
Tampilan Sederhana
Dari tampilan awal, aplikasi ini memiliki
tampilan yang sederhana dan pastinya dengan menu-menu yang mudah dipahami. Di
bagian tampilan awal, terdapat beberapa fitur seperti halnya kamera analog
asli. Di bagian kiri atas akan ditemukan sebuah tampilan LED yang menampilan iso/asa dan juga tampilan jika lampu flash aktif atau tidaknya akan terlihat dari sini.
Flash
Selain
itu di sebeleh kanannya ada sebuah tombol berbentuk kilat yang berarti ini
adalah tombol untuk mengaktifkan flash. jika saat motret memerlukan cahaya tambahan, maka flash ini bisa kamu aktifkan.
Flip kamera
Karena dibuat pada era digital yang
sebuah selfie atau swafoto sudah menjadi tren di dalam sebuah kamera, aplikasi
ini pun dibekali dengan menu flip kamera yang berarti bisa memungkinkan
penggunanya untuk melakukan swafoto dengan aplikasi ini.
Zoom
Di sebelah kanannya
lagi ada sebuah tombol seperti roll, tombol ini berfungsi untuk melakukan zoom
in dan zoom out. Untuk tetap menjaga kualitas foto, lebih baik tidak menggunakan zoom karena akan mengurangi kualitas dari foto. Jika ingin mengambil gambar lebih dekat, lebih baik maju mendekati objek.
Layar Kamera
Setelah itu, di bawah ketiga menu tadi terdapat sebuah layar
yang akan menampilkan preview gambar yanng akan kita ambil.
Roll film
Nah ini dia salah satu fitur unggulan dari
aplikasi ini, di aplikasi ini kita biasa memilih roll film sesuai dengan
keinginan. Ada sekitar 5 roll film yang bisa digunakan dengan cuma-Cuma atau
gratis. Kelima roll film ini memiliki kriteria masing-masing. Mulai dari yang
memiliki asa terkecil yaitu 80, asa 400 dan juga dengan filter B&W atau
black and white. Semuanya memiliki waktu penggunaannya masing-masing. Contohnya
yang memiliki asa 80 tidak bisa digunakan/kurang baik jika digunakan pada malam
hari karena hasilnya akan menjadi gelap. Untuk mengetahui hasilnya, Silahkan bereksperimen sendiri ya.
![]() |
Beberapa pilihan roll film |
Jika ingin melihat roll film lainnya tinggal pilih saja di bagian “more” maka kamu akan dialihkan ke beberapa roll film lainnya. Namun jika ingin menggunakan roll film tambahan ini kamu harus sedikit mengeluarkan isi dompet, kisaran harganya dari mulai Rp. 14.000 – Rp. 30.000. Harga yang cukup bersahabat.
![]() |
Roll film berbayar |
Mungkin ini yang membedakan aplikasi ini dengan Kamera Analog yang original, kamu bisa dengan mudah melihat hasil foto langsung setelah foto diambil tanpa harus mencuci film ke lab terlebih dahulu. Kamu bisa melihat hasil foto-foto yang pernah diambil dengan Fimo. Tampilannya pun unik, sama seperti pada kamera analog, setiap foto yang diambil akan tersimpan secara berurutan dibingkai dengan tampilan sebuah roll film.
Setiap foto yang diambil akan terdapat sebuah tanggal dengan font vintage hampir mirip dengan yang terdapat kamera analog. Tanggal dengan berwarna jingga terdapat di bagian kanan bawah foto. Di aplikasi ini kamu tidak bisa mngubah tanggal agar fotonya terlihat seperti diambil beberapa tahun lalu. Tapi di aplikasi ini kamu bisa menghilangkan watermark tanggal ini jika kamu tidak ingin menampilkannya dengan cara masuk ke pengaturan.
Seperti
yang saya tulis di atas, bahwa aplikasi ini memang sangat mirip dengan
kamera analog aslinya, di setiap roll film mempunyai batas eksposurnya atau
batas penggunaan roll film sampai dengan berapa kali shutter. Ada yang memiliki 24 dan 36 eksposur di setiap filmnya. Tapi
jangan takut kehabisan film, setelah film penuh kamu bisa menghapusnya terlebih
dahulu agar bisa motret lagi. Sepengatuan saya, jika kita menghapus foto dari
roll film yang ada di aplikasi Fimo ini, hasil foto yang tersimpan di galeri hp
tetap aman tidak ikut terhapus, jadi jangan khawatir. Untuk mengetahui sudah di
angka berapa atau berapa lagi jatah moto dengan satu film, tampilannya ada di
atas kiri tombol shutter. Di situ terdapat sebuah angka yang menunjukan sudah
berapa kali motret dengan film yang digunakan
Edit Foto
Ingin foto-foto yang tidak diambil degan
aplikasi Fimo memiliki efek filter seperti yang tersedia di FIMO Analog Camera?
Bisa dong tentunya. Caranya sangat mudah sekali, pertama kamu pilih terlebih
dahulu film mana yang akan kita gunakan, setelah itu klik tanda “+” dan pilih
fotonya. Maka hasil ari foto yag kita upload filternya akan sama dengan yang di
roll film.
Print
Fitur terakhir yang dimiliki Fimo Analog Camera ini adalah print atau cetak foto yang sudah diambil. Cetak di sini bukan di cetak di transfer ke printer wireless ya, tapi seolah-olah foto yang telah di simpan bisa dicetak disertai dengan template yang klasik.
Untuk bisa mencetaknya, kamu hanya perlu membuka salah satu file, lalu pilih ikon printer yang ada di kanan bawah. setelah itu pilih satu atau beberapa foto yang akan dicetak. Di halaman selanjutnya, kamu akan disuruh memilih template yang akan digunakan. Ada 4 template yang tersedia, kamu bisa memilih salah satunya. Setelah itu klik simpan, maka hasil print ini akan tersimpan di galeri.
Fitur terakhir yang dimiliki Fimo Analog Camera ini adalah print atau cetak foto yang sudah diambil. Cetak di sini bukan di cetak di transfer ke printer wireless ya, tapi seolah-olah foto yang telah di simpan bisa dicetak disertai dengan template yang klasik.
![]() |
contoh foto y ang sudah dicetak |
Untuk bisa mencetaknya, kamu hanya perlu membuka salah satu file, lalu pilih ikon printer yang ada di kanan bawah. setelah itu pilih satu atau beberapa foto yang akan dicetak. Di halaman selanjutnya, kamu akan disuruh memilih template yang akan digunakan. Ada 4 template yang tersedia, kamu bisa memilih salah satunya. Setelah itu klik simpan, maka hasil print ini akan tersimpan di galeri.
Dibalik kelebihan
Sebetulnya aplikasi ini sudah banyak
memberikan nilai ples nya untuk sebuah aplikasi kamera analog. Hanya saja ada
beberapa kekurangan menurut saya. Jika di aplikasi lain yang pernah saya gunakan,
bisa mengubah tanggal pengambilan foto sehingga foto bisa terlihat lebih lama waktu pengambilannya.
Aplikasi ini pun belum support untuk pengambilan video. Jadi hanya bisa untuk
motret saja.
Eksperimen
Berikut adalah beberapa hasil foto amatir dari saya sendiri menggunakan aplikasi Fimo Analog Camera
Mungkin itu saja yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini. semoga review tentang Fimo Analog Camera kali ini, semoga bisa menjadi solusi untuk kamu yang ingin bernostalgia dengan kamera analog. Untuk kamu yang ingin mendownload aplikasi ini, silahkan kunjungi aplikasi Play Store dan Instal aplikasinya. Jika teman-teman mempunyai pengalaman lain dalam menggunakan aplikasi kamera analog lainnya, silahkan share keseruannya di kolom komentar di bawah.
9 comments
Boleh dicoba ini. Pas nonton hasil fotonya juga cukup bagus. Makan memori banyak nggak mas? Biasanya aplikasi fotografi gini lumayan "berat" dan makan memori banyak. Hehehe
Enggak sih, gak terlalu banyak makan ruang untuk aplikasi ini. Wah, boleh banget sih ini dicoba. Kualitas dari fotonya juga lumayan oke. Yang paling berkesan di tone nya. Analog persis lah pokonya.
Terima kasih sudah berkunjung. Salam kenal