Jawa barat identik
dengan bahasa daerahnya yaitu bahasa Sunda. Bahasa asli orang Jawa Barat.
Meskipun bahasa Sunda adalah bahasa asli orang Jawa Barat, tetapi masih ada
orang Jawa Barat yang tidak bisa berbahasa Sunda. Ada juga yang bisa berbahasa
Sunda, tetapi masih belum benar menggunakan huruf vokal saat menulis dengan
bahasa Sunda.
Berbeda dengan
bahasa Indonesia yang hanya memiliki 5 huruf vokal saja yaitu, a, i, u, e dan
o, bahasa Sunda justru memiliki huruf vokal lebih banyak dibanding huruf vokal
dalam bahasa Indonesia. Bahasa Sunda memiliki 7 huruf vokal. Huruf vokal yang
lima, sama seperti huruf vokal bahasa Indonesia sedangkan yang dua lagi yaitu
vokal “é dan eu”. Pastinya sahabat belia juga sudah mengetahui hal tersebut
sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Mengapa
kita harus mengetahui hal tersebut ? karena selaku orang Sunda kita harus bisa
menggunakan bahasa daerah kita yaitu bahasa Sunda dengan baik dan benar,
khususnya dalam dunia tulis-menulis. Kata meja dan besi contohnya. Dua kata benda
tersebut dalam bahasa Indonesia memiliki huruf vokal yang sama yaitu vokal “e”.
Tetapi cara mengucapkannya berbeda. Jika ditulis dalam bahasa Sunda, kata
“meja” akan ditulis “méja” sedangkan kata “besi” akan ditulis “beusi”. Huruf
vokal dalam bahasa Sunda ditulis sesuai dengan vokalisasi cara membacanya. Beda
vokalisasi pembacaannya maka beda pula huruf vokal yang digunakannya. Ya,
contohnya seperti kata “meja”, di atas.
Hati-hati
ya ! kita jangan sampai tertukar menggunakan huruf vokal “e, é dan eu” dalam
menulis menggunakan bahasa Sunda. Jika kita sampai tertukar menggunakannya,
yang membaca tulisan yang kita tulis dengan menggunakan bahasa Sunda pun akan
salah mengucapkan vokalisasi saat membacanya. Malu banget dong, kita sebagai
orang Sunda gak bisa membedakan mana yang harus menggunakan vokal “e”, mana
yang harus menggunakan vokal “é” dan mana yang harus menggunakan vokal “eu”.
Karena diantara ketiga huruf vokal itulah banyak orang yang belum benar
menggunakannya. Hati-hati ya !
Sunda
bahasa Kita, bahasa asli Jawa Barat. Bahasa dari sejak nenek moyang kita. Mari
kita jaga baik-baik bahasa daerah kita ini. Ya, minimal kita tidak tertukar
saat menggunakan huruf vokalnya.
Dede Sandi Rahmat, SMAN 1
Cibinong, Cianjur Selatan
Pikiran Rakyat, 13 Januari 2015