Jika berbicara soal tempat berlibur atau tempat wisata yang ada di daerah Bogor, nampaknya gak akan ada habisnya untuk dibahas. Selalu ada saja tempat-tempat indah yang wajib dikunjungi di kota hujan tersebut. Tempat berlibur yang bernuansa alam yang paling sering aku lihat di timeline instagramku berseliweran muncul. Karena seringnya muncul, masa iya aku gak penasaran dong untuk coba mengunjungi salah satu dari yang banyak itu.
Beberapa minggu sebelum PPKM ditetapkan di Jabodetabek, aku mencoba mengunjungi salah satu tempat berlibur yang ada di Kota Bogor. Tujuanku adalah menuju ke Talaga Saat yang berada di kawasan Puncak. Jika melihat di Google Maps aku akan memerlukan waktu sekitar 3 jam untuk bisa sampai di lokasi.
Cuaca Bikin Pesimis
Pagi hari setelah manasin motor, aku sempat dibikin pesimis dengan cuaca yang sedikit mendung, seperti mau turun hujan. Benar saja, beberapa menit kemudian hujan pun turun. Hujan yang turun tidak terlalu deras. Kalo udah hujan begini kan bingung kalo dilanjut juga. Akhirnya aku menunggu hujan reda.
"Udah gapapa, di rumah aja kalo ujannya gak berhenti", ujar temanku.
Rencananya aku akan berangkat berdua ke sana. Aku hanya bisa pasrah dengan cuaca pagi itu. Ada harapan untuk cuaca berubah menjadi cerah. Soalnya kalo gak sekarang, kapan lagi? kebetulan hari libur cuma sehari saja.
"Bentar dulu, ini hujan tapi mataharinya kok mulai terang ya", aku melihat ini seperti pertanda bagus. Sepertinya semesta tau bahwa aku ingin main makanya ujannya mulai berhenti dan cuaca mulai cerah wkwk. Alhasil aku segera bergegas turun ke bawah dan bersiap untuk ngeGas.
Di perjalanan
Sempat bangun kasiangan, karena keenakan tidur. Aku berangkat dari Bekasi menuju Puncak dengan menggunakan sepeda motor. Sekitar jam 9 pagi aku berangkat dari sini. Sebelum melanjutkan perjalanan, tak lupa bahan bakar aku isi dulu biar gak ribet nanti harus berhenti lagi.
Kondisi jalanan saat itu seperti biasa, kadang macet kadang enggak. Jadi aku kadang bisa ngegas kadang aku cuma sabar pelan-pelan diantara pengendara lain. Kondisi seperti ini sudah biasa aku rasakan di kehidupan perkotaan, jadi nikmati saja. Apalagi jika ada pengendara yang nyalain sen kanan tapi belok ke kiri, aku sangat menikmati sekali.
Untungnya cuaca yang awalnya sempat membuatku pesimis di awal, selama di perjalanan tidak terlihat kembali alias cuaca cerah. Sampai saat ini, cuaca masih menjadi nomor satu saat aku memutuskan untuk main, aku belum bisa tuh abai akan cuaca. Belum ada dalam prinsipku mau panas atau hujan main tetap jalan. Tetap saja nomor satu cuaca harus mendukung dulu.
Dua jam berkendara, aku berada di rute jalan yang lebar jalannya gak terlalu luas, soalnya aku memilih untuk lewat jalan ini agar lebih cepat saja. Tapi kenyataannya kurang enak juga ya melewati jalan yang kecil seperti ini. Hingga pada akhirnya aku menemukan jalan yang enak dan lebar ketika aku sudah memasuki daerah Kota Bogor. Nah, dari sini udah mulai enak bawa motor, bisa sedikit ngegas lagi. Hanya butuh waktu sekitar satu jam kurang dari sini menuju pintu masuk lokasi tujuan wisata yang ingin aku kunjungi.
Suasana puncak yang sejuk membuat temanku yang sekaligus menjadi navigator dibuat senang. Kami yang sehari-harinya jarang merasakan cuaca seperti ini pastinya senang sekali rasanya bisa merasakan sejuknya udara puncak. Tak hentinya dia mengabadikan momen perjanan menggunakan ponselnya. Aku hanya fokus ke jalan sebagai pengendara.
Setelah kurang lebih tiga jam perjalanan, akhirnya Google Maps memberi tahu bahwa beberapa meter lagi aku akan sampai di pintu masuk menuju Talaga Saat. Karena 3 jam bukan waktu yang sebentar, kami yang merasakan lapar pun memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu. Di Depan terdapat sebuah rumah makan yang bisa kami gunakan untuk mengisi perut dan juga sedikit beristirahat.
Tiket Masuk 2x
Menurut informasi yang aku baca di beberapa situs wisata, untuk bisa masuk ke kawasan Wisata Talaga Saat ini akan dikenakan karcis sebanyak 2x. Dan memang benar saja. Saat pertama masuk dari kawasan puncak, akan ada pos untuk kita membeli tiket Rp. 10.000/orang. Pos tiket ini terletak beberapa puluh meter saja dari pintu masuk jl raya Puncak. Dari sini, aku ditunjukan jalan menuju Talaga Saat. Aku harus mengambil jalan yang bagian kiri, yang kanan menuju tempat wisata lain. Aku lupa lagi nama tempatnya.
Jalanan dengan bebatuan menjadi medan yang harus aku lewati sekitar beberapa menit kedepan. Aku yang tidak terbiasa dengan jalan seperti ini sedikit kesulitan untuk melewati medan ini. Aku berpikir medan bebatuan ini hanya akan datar saja jalannya, namun sepertinya tidak. Aku mulai menemukan beberapa tanjakan dan juga turunan yang lumayan ngeri juga dengan medan batu seperti ini. Sempat sekali aku menyuruh temanku yang di belakang untuk turun dulu dari motor. Aku melewati jalan dengan tanah basah berair yang takutnya aku terpeleset jika membawa dia di belakang, makanya aku suruh dia turun dulu. Kiri kanan sepanjang perjalanan yang lumayan bikin tangan pegal, dihiasi dengan perkebunan teh hijau dilapisi kabut tipis dengan udara sejuknya.
20 menit dengan medan perjalanan seperti ini cukup membuatku sedikit kewalahan juga nampaknya. Untungnya motor yang aku gunakan tinggi dan juga shocknya empuk juga jadi gak terlalu sakit jika melewati medan yang seperti ini. Dari kejaunan saat berada di atas, tempat tujuan sudah mulai terlihat di bawah. Aku harus turun lagi ke bawah untuk bisa sampai di lokasi.
Sesampainya di lokasi, aku menuju tempat parkir untuk menyimpan motor. Meskipun dengan medan yang lumayan sulit seperti ini, di area parkir aku melihat ada orang yang membawa mobil juga ternyata. Biaya yang dikenakan untuk parkir sepeda motor yaitu Rp. 5.000/motor. Untuk kendaraan roda empat Rp. 10.000.
Yang aku lihat pertama di sini adalah penerapan prokes yang lumayan baik. Semua orang baik itu pengunjung atau pengurus semuanya menggunakan masker. Di bagian pintu masuk juga terdapat tempat cuci tangan yang bisa digunakan sebelum masuk dan saat mau keluar juga.
Seperti yang aku bilang di atas, bahwa untuk memasuki tempat ini maka aku harus 2x bayar tiket. Pertama yang pas waktu di pintu masuk dari puncak, kedua di sini. Per orang dikenakan tarif sebesar Rp. 21.000. Jika dihitung-hitung tiket perorang untuk bisa masuk ke sini sebesar Rp. 31.000/orang itu pun belum termasuk parkir.
Masuk ke area Talaga Saat pandanganku langsung melihat ke sebuah danau atau yang disebut Talaga yang cukup luas. Talaga ini dikelilingi oleh beberapa gazebo di beberapa titik. Terlihat beberapa orang sedang duduk di gazebo untuk sekedar mengobrol sambil menikmati sejuknya cuaca Kota Bogor.
Setibanya aku dilokasi, cuaca mulai redup. Tempat ini dikelilingi oleh kabut tipis yang membuatku sangat ingin mengabadikan momen kabut tipis ini. Dari rumah aku sudah membawa kamera tapi tidak aku keluarkan. Jadi aku memutuskan untuk menggunakan kamera ponsel saja.
Tempat ini menurutku termasuk ke tempat yang bersih dari sampah. Selama aku di Talaga Saat hampir tidak aku jumpai orang yang buang sampah sembarangan di sini, makanya tempat terlihat bersih.
Kang Foto Dimana-mana
Nah ini yang membuatku enggan untuk mengeluarkan kamera dari tas. Di sini terdapat banyak sekali tukang foto yang siap mengabadikan momen kalian. Dari pertama masuk, aku udah difoto-foto candid oleh mereka, lalu hasil fotonya diperlihatkan dan mereka menawarkan jasa foto kepadaku. Aku yang baru sampai dan ingin melihat-lihat dulu keadaan sekitar harus menolak baik-baik tawaran kang foto. Maka dari itu jadi ragu untuk mengeluarkan kamera, gak enak sama tukang fotonya.
kang foto semua |
Keberadaan tukang foto ini menurutku jadi nilai lebih dari tempat wisata Talaga Saat ini. Dengan hanya membayar Rp. 5.000/foto kita sudah mendapatkan foto yang luamayan bagus untuk sekedar diunggah di media sosial. Biasanya saat kita melewati kang foto, kita akan difoto candid terlebih dahulu. Lalu hasilnya diperlihatkan kepada kita. Setelah itu, mereka akan menawarkan untuk memotret lagi tapi dengan gaya bebas. Jepretannya pun bebas mau berapa saja, nanti di akhir hanya memilih foto mana saja yang akan diambil. hasil foto juga langsung di transfer ke ponsel kita. dari situ kita bisa memilih foto mana saja yang dikira bagus dan akan dibayar.
Ada beberapa spot yang menjadi andalan untuk bisa mendapatkan foto bagus di Talaga Saat. Biasanya kang foto akan mengarahkan untuk berfoto di jembatan atau bisa juga berfoto di gazebo dengan background danau.
Fasilitas lain yang ada di sini adalah adanya warung-warung yang menjual makanan dan juga kopi. Di tempat sejuk seperti ini emang paling enak minum kopi. Harganya pun masih bersahabat. Toilet dan mushola juga tersedia di sini. Tempat ini sangat cocok untuk kamu yang ingin berlibur sejenak untuk menghirup udara segar di daerah Puncak. Tempatnya tidak terlalu jauh jika dari Jabodetabek.
Sebaiknya jika ingin pergi ke sini, kamu harus tau cuaca di lokasi, soalnya ngeri juga jika musim hujan. Akses jalan berbatu yang dilewati pasti licin dan itu menurutku kurang bagus jika musim hujan ke sini.
10 comments
Kadang memang bikin dilema cuaca hujan, terus ada tanda-tanda bakal cerah. Kalau lagi hoki, akan cerah terus sampai nanti pulang, tapi ketika apes, ya di tengah jalan suka hujan lagi. Jadi perlu sedia jas hujan biar enggak kuyup.
Sedia jas hujan sebelum hujan ya wkwk
Tiketnya lumayan juga ya, pertama bayar 10ribu, habis itu bayar lagi 21 ribu. Eh habis itu bayar lagi parkir 5 ribu, eh masih bayar 5 ribu buat kang foto.😄
Eh masih ada lagi bayar 15 ribu, buat bayar kang bakso.😂
Kalau lihat jurufoto yang di sini mirip di beberapa pantai. Mereka motret kita dan nantinya menawarkan tiap fotonya
Enaknya sih jadi abis jalan jalan dapet foto bagus lah ya kalo ada kang foto seperti ini
Udah jelas bakalan sejuk udara disana.
Semoga ada waktu buat main kesana.
Sekarang berdoa dulu semoga pandemi ini segera berakhir :)
Iya nih pandemi masih belum tau kapan beresnya. semoga cepet berakhir lah ya. biar bisa bebas jalan-jalan lagi