Waktu memang selalu terasa sangat cepat. Rasanya baru kemarin merasakan bulan ramadhan, sekarang sudah berjumpa kembali. Unutk keadaan pribadi tak ada yang berubah dari bulan puasa kemarin dengan sekarang, dimana saya masih sama menjadi anak kost yang melaksanakan bulan ramadhan tidak bersama dengan keluarga. Tak terasa, ini sudah kali keempat saya melewati bulan ramadhan ini di Bekasi, sebuah tempat yang menjadi tempat tinggal dan tempat mencari penghasilan saya beberapa tahun ini. Terima kasih Bekasi.
Ditengah Pandemi Covid-19 yang masih belum menemukan titik cerah di negeri ini, puasa tahun ini bisa dibilang suasananya akan tidak seramai tahun sebelumnya. Ada peraturan pemerintah yang membatasi kegiatan bersosial atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) untuk mencegah penyebaran Virus Corona semakin menyebar luas di Indonesia. Peraturan ini berlaku khususnya untuk daerah yang berada di area Jabodetabek. Bekasi termasuk.
Sahur pertama, saya lewati dengan biasa-biasa saja. Tidak ada masakan istimewa di sahur pertama, karena saya memang tidak bisa masak-memasak. Di hari pertama sahur, tempat makan yang biasanya buka saat sahur pun belum ada yang buka. Jadi, mau tidak mau Sahur hanya makan seadanya dan secukupnya saja. Saya lebih tertarik menikmati kopi daripada makan. Makanya tak heran, badan saya gak banyak perubahan. Masih sekitaran lima puluh kilogram-an.
Suasana sahur yang biasanya ramai dengan pasukan pengingat sahur yang biasa berkeliling, sekarang hanya ada beberapa orang saja. Ditambah lagi suasana di sekeliling kostan yang juga sepi karena tetangga saya banyak yang pulang kampung duluan. Mereka yang pekerjaan atau usahanya sedang dalam masa krisis di tengah pandemi, lebih memilih pulang kampung dan menjalankan puasa di kampung halaman. Ingin rasanya satu bulan penuh melewati bulan ramadhan di kampung halaman. Sayangnya, itu hanya angan-angan.
Hari pertama puasa, alhamdulillah berjalan lancar-lancar saja. Saya hanya berdiam diri di rumah karena kebetulan di hari pertama ini, libur kerja. Meskipun kebanyakan orang melakukan pekerjaan dari rumah atau WFH (Work From Home), saya masih seperti hari biasa berangkat ke tempat kerja di tengah maraknya virus corona. Dari banyaknya jenis pekerjaan yang ada, tempat kerja saya adalah salah satu tempat kerja yang memiliki izin untuk tetap beroperasi ditengah Pandemi.
Hari pertama puasa yang kebanyakan waktu dihabiskan di dalam kostan, saya isi dengan membaca buku dan juga membaca artikel terbaru dari para blogger lainnya yang saya ikuti. Ya, belakangan ini memang saya lebih sering membaca dan nonton film untuk mengisi waktu di rumah. Tak ada motret di jalanan, berjalan kaki sambil mecari momen yang pas untuk dibidik. Ya, paling hanya di sekitaran kost saja. Sudah lama kamera belum pernah dipakai motret lagi. Ingin rasanya, pandemi covid-19 ini cepat berlalu agar aktivitas di negeri ini kembali normal. Agar bisa motret kembali dan naik gunung lagi.
Saat sore hari datang, jalanan yang biasanya padat dengan orang yang Ngabuburit di jalan dan juga yang sedang mencari takjil untuk berbuka puasa, kemarin sore tampak lenggang. Bisa dibilang, kebanyakan orang memang mematuhi peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Hanaya keluar untuk sebuah kepentingan saja.
Di tahun 1441 H ini, tepatnya saat bulan ramadhan berlangsung, baru pertama kalinya seumur hidup saya, beberapa kegiatan yang khas dengan bulan ramadhan, dibatasi. Mulai dari salat tarawih yang dilakukan di rumah masing-masing tidak dilakukan secara berjamaah. Tidak adanya buka bersama. Biasanya, setiap hari saat bulan ramadhan, di tempat tinggal saya di Bekasi selalu ada kegiatan buka bersama. Kegiatan ini adalah cara untuk mempererat tali silaturahim antar sesama warga. Masjid yang biasanya ramai dengan para jamaah, sekarang pun terlihat sepi.
Meskipun demikian, kita harus tetap semangat menjalani puasa di bulan yang penuh berkah ini.
Mau sampai kapan pandemi ini terjadi? Semoga saja, ini adalah terakhir kalinya bulan ramadhan dengan banyak pembatasan. Semoga Corona segera pergi meningglkan negeri ini. Semoga semuanya berjalan normal kembali.
Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
20 comments
-Traveler Paruh Waktu
Lebaran enggak pulang kampung juga ini?
Untuk lebaran kali ini, kayaknya skip dulu pulang kampungnya.
Terima kasih sudah berkunjung, salam kenal.
Sehat terus ya, mas. Semoga pandemi ini cepat berlalu supaya kita semua bisa beraktivitas seperti sebelumnya.
Kalau dilihat dari laporan statistik di tivi,angka jumlah korban mulai turun perharinya.
Terima kasih sudah berkunjung. Salam kenal.
saya sahurnya pake lauk sisaan berbuka. warung2 udah gak ada yg buka pas sahur. Beli lebih banyak pas buka, cenderung basi. buat ngehemat juga, sih. beli ayam sepotong, dibagi dua dulu buat dimakan sahur. xD
memasak di kos juga rada berat skrg, penghuninya lagi banyak dan pad amau hemat juga tentunya. pake kompor bisa antre lama. keburu imsak.
yah, berusaha bertahan hidup aja sih ini. ramadan atau bukan ya sama saja kayak hari sebelumnya di bulan maret. nggak ada tarawihan saja, sih. walo di zaman rasulullah pun dia tarawih di masjid hanya dua atau tiga hari saja. khawatir dianggap wajib.
beginilah hidup di zona merah. Serba dibatasi.
Btw, mana nih episode terbaru nya? Haha